- Tokopedia kini bisa membantu para penjualnya
mendapatkan kredit usaha untuk pengembangan bisnis usaha. Tokopedia
akan menjadi fasilitator bagi penjual yang ingin mengajukan kredit usaha
ke bank atau lembaga sejenis yang menjadi mitranya.
"Yang kami miliki adalah big data transaksi yang tercatat secara sistematis,” ujar Chief Executive Officer Tokopedia William Tanuwijaya dalam perayaan ulang tahun ke-7 Tokopedia di Hotel Pullman, Jakarta, Rabu malam, 17 Agustus 2016.
William menuturkan, big data itu merupakan rekam jejak yang bisa menjadi rujukan bagi kreditor untuk memberi pinjaman modal. "Nantinya bank atau lembaga pemberi pinjaman bisa menentukan besaran plafon pinjaman yang akan diberikan," kata William.
Data itu, ujar William, terdiri atas jumlah transaksi per bulan, pertumbuhan usaha dari bulan ke bulan, demografi konsumen, tingkat konsumtif pemohon, metode pembayaran yang dipakai, dan rata-rata jumlah pemesanan yang dilakukan.
William menekankan, penggunaan data harus sepengetahuan toko yang mengajukan peminjaman. "Ketika toko melakukan pengajuan, itu artinya mereka bersedia datanya dipakai bank atau lembaga pemberi pinjaman," tutur William.
Ingin lebih mengetahui Bisnis Starup atau Starup Bisnis, atau apa saja tentang cara memulainya untuk pemula silakan simak artikelnya di BISNIS STARUP
Melalui big data, William melanjutkan, penjual bisa menganalisis sendiri pasarnya. Misalnya, ada produk yang banyak dilihat tapi tak ada transaksi di sana. Dari situ, ucap William, mungkin saja ada masalah dari sisi harga yang ditawarkan atau promosi yang diberikan.
Hingga tujuh tahun berdiri, jumlah kunjungan ke Tokopedia meningkat, khususnya dari perangkat bergerak. Dua tahun lalu, kunjungan dari perangkat bergerak hanya 56 persen dengan kontribusi transaksi 29 persen. Namun, pada akhir semester I 2016, kunjungan menjadi 79,55 persen dengan kontribusi transaksi 73,58 persen.
Jakarta
"Yang kami miliki adalah big data transaksi yang tercatat secara sistematis,” ujar Chief Executive Officer Tokopedia William Tanuwijaya dalam perayaan ulang tahun ke-7 Tokopedia di Hotel Pullman, Jakarta, Rabu malam, 17 Agustus 2016.
William menuturkan, big data itu merupakan rekam jejak yang bisa menjadi rujukan bagi kreditor untuk memberi pinjaman modal. "Nantinya bank atau lembaga pemberi pinjaman bisa menentukan besaran plafon pinjaman yang akan diberikan," kata William.
Data itu, ujar William, terdiri atas jumlah transaksi per bulan, pertumbuhan usaha dari bulan ke bulan, demografi konsumen, tingkat konsumtif pemohon, metode pembayaran yang dipakai, dan rata-rata jumlah pemesanan yang dilakukan.
William menekankan, penggunaan data harus sepengetahuan toko yang mengajukan peminjaman. "Ketika toko melakukan pengajuan, itu artinya mereka bersedia datanya dipakai bank atau lembaga pemberi pinjaman," tutur William.
Ingin lebih mengetahui Bisnis Starup atau Starup Bisnis, atau apa saja tentang cara memulainya untuk pemula silakan simak artikelnya di BISNIS STARUP
Melalui big data, William melanjutkan, penjual bisa menganalisis sendiri pasarnya. Misalnya, ada produk yang banyak dilihat tapi tak ada transaksi di sana. Dari situ, ucap William, mungkin saja ada masalah dari sisi harga yang ditawarkan atau promosi yang diberikan.
Hingga tujuh tahun berdiri, jumlah kunjungan ke Tokopedia meningkat, khususnya dari perangkat bergerak. Dua tahun lalu, kunjungan dari perangkat bergerak hanya 56 persen dengan kontribusi transaksi 29 persen. Namun, pada akhir semester I 2016, kunjungan menjadi 79,55 persen dengan kontribusi transaksi 73,58 persen.
Jakarta