Baja Ringan Tidak Mudah Berkarat : Korosi merupakan masalah utama yang menyerang material logam, termasuk baja ringan. Meski beberapa produsen mengecap produknya anti karat, namun tidak sepenuhnya demikian.
Mereka hanya melapisinya dengan zat anti karat. Jika lapisan tersebut terganggu, maka bisa dipastikan karat akan muncul dan menyebar ke seluruh permukaan baja ringan.
Padahal, penggunaan baja ringan mulai naik daun. Mulai dari material pengganti kayu untuk rangka atap, hingga digunakan sebagai konstruksi rangka bangunan menggantikan beton. Mengenai kekuatannya, baja ringan tak bisa dipandang sebelah mata.
Jika kayu mudah lapuk, mudah dimakan rayap, juga mudah terbakar oleh api, baja ringan tidak demikian. Selain itu, baja ringan juga kuat menahan tekanan sampai 240 – 370 Mpa, sedangkan beton cuma mampu menahan tekanan hingga 100 Mpa.
Lantas, bagaimana membuat baja ringan agar tidak korosi?
Sebenarnya, kita hanya tinggal melindungi lapisan anti karat tersebut agar tidak terkelupas, misalnya tergores. Jika terjadi hal seperti itu, sebaiknya lapisi ulang dengan cat.
Hal lain yang perlu dihindari dari baja ringan adalah air semen dan cairan asam. Selain cat, zat lain yang digunakan untuk melapisi baja ringan adalah zinc. Cairan semen mampu merusak zinc pada logam.
Sedangkan asam, sangat reaktif terhadap berbagai logam. Baja ringan bukan material untuk eksterior, jadi tidak diperkenankan terekspos udara luar. Terus–menerus terkena hujan dan panas akan mengurangi khasiat anti karat pada material tersebut.
Kendati memakan waktu rada lama, namun tetap saja, itu sangat tidak dianjurkan.
Jadi, pahami pemasangan baja ringan mulai dari sekarang, dan hindari berbagai hal tersebut agar rangka baja ringan Anda lebih kuat dan tahan lebih lama.
Agar Baja Ringan Tak Cepat Berkarat
Baja ringan mulai menjadi pilihan pengganti kayu atau kaso sebagai material penopang bagian atas rumah. Meski dilapisi zat anti-karat, bukan berarti baja ringan ini terbebas dari korosi atau proses pengaratan. Setidaknya ada empat hal yang dapat memicu karat pada baja ringan.
1. Tergores alat kerja
Baja Ringan Tidak Mudah Berkarat : Ketika terdapat goresan pada baja, maka otomatis baja tersebut akan berhubungan langsung dengan oksigen. Proses oksidasi antara oksigen dan zat kimia baja itulah yang kemudian menimbulkan karat. Ketika terjadi kerusakan akibat bekas sambungan yang terbuka atau salah potong sebaiknya cepat lakukan pelapisan ulang baja ringan menggunakan cat anti-karat. Untuk pencegahan lebih lanjut, kurangi kesalahan dalam memasang baja ringan agar tidak menimbulkan banyak goresan di permukaan baja ringan.
2. Larutan asam
Baja Ringan Tidak Mudah Berkarat : Cairan atau larutan bersifat asam sangatlah reaktif ketika bersinggungan dengan permukaan baja ringan. Jika itu terjadi maka coating atau lapisan antikarat pada baja ringan akan mengelupas dan seketika mampu menimbulkan karat. Larutan asam ini pada umumnya ada pada produk-produk pembersih lantai ataupun keramik. Oleh sebab itu, baja ringan harus berada di tempat yang jauh dari keberadaan larutan tersebut.
3. Hujan dan panas
Baja Ringan Tidak Mudah Berkarat : Pada dasarnya, baja ringan bukanlah material eksterior dan tidak diciptakan untuk tahan terpaan hujan dan panas secara masif. Terpaan cuaca apalagi di Indonesia yang kerap tak menentu cepat atau lambat dapat menggerus daya tahan lapisan antikarat di baja ringan. Imbasnya, proses korosi akan lebih cepat terjadi dari garansi yang diberikan. Sebagai upaya pencegahan, baja ringan sebaiknya ditempatkan di dalam ruang tertutup yang terhindar dari sinar matahari dan hujan serta jangan lakukan pemasangan baja ringan ketika musim hujan.
4. Air semen
Baja Ringan Tidak Mudah Berkarat : Sebisa mungkin, hindari baja ringan dari adonan semen. Pasalnya, menempelnya air semen pada permukaan baja ringan bisa menghasilkan reaksi kimia yang berpotensi merusak lapisan antikarat pada baja ringan. Hal itu bakal cepat terjadi di permukaan baja ringan yang lapisan antikaratnya berjenis zinc (galvanis). Saat tahap konstruksi berlangsung, hal yang mesti dilakukan adalah melindungi baja ringan dari proses pembetonan atau adukan semen. Hindari juga pengaplikasian adonan semen untuk karpus atau genteng nok langsung di atas rangka baja ringan dan buatlah lapisan kedap air sebagai pembatas untuk hal tersebut.