Dalam gelaran Startup Asia Jakarta 2014, 26-27 November 2014, diadakan juga kompetisi bagi para pengembang aplikasi (developer) dan startup. Kompetisi tersebut adalah Startup Arena dan hackathon.
Startup Arena merupakan kompetisi antar-startup digital se-Asia. Ada sembilan startup yang terpilih mengikuti kompetisi tersebut tahun ini, yaitu: Arcterus, Bareksa, BookMe, iGrow, LawsCanvas, Pembantu, PlayRoll, Triip, dan uHoo.
Pemenang kompetisi tersebut, seperti dikutip KompasTekno dari TechInAsia, Jumat (28/11/2014) adalah iGrow, sebuah startup yang berasal dari Depok. Mereka memenangkan hadiah 10.000 dollar AS dan memegang piala bergilir StartupAsia Champion.
Sedangkan pemenang favorit adalah startup asal Hong Kong bernama PlayRoll. Di posisi kedua adalah Arcterus dari Jepang dan tempat ketiga diambil uHoo, juga dari Hong Kong.
Sembilan finalis Startup Arena melakukan pitching di babak final di hadapan juri Willson Cuaca, managing partner East Ventures, Stefan Jung, partner di Monk’s Hill Ventures, Jayesh Parekh, managing partner di Jungle Ventures dan Khailee Ng, managing partner 500 Startups.
Penyerahan hadiah bagi pemenang kompetisi hackathon di Startup Asia jakarta 2014.
Sedangkan untuk hackathon, terdapat 31 finalis yang mendemokan produk mereka di hari terakhir Startup Asia jakarta.
Pemenang kompetisi tersebut Siaga Banjir+, sebuah aplikasi versi baru dari aplikasi Siaga Banjir yang dikembangkan oleh tim yang sama yang berasal dari Depok.
Berbeda dengan aplikasi Siaga Banjir, Siaga Banjir+ merupakan aplikasi yang menampilkan peta banjir untuk wilayah Jakarta berdasarkan data crowdsourcing di media sosial. Aplikasi itu juga menyediakan donasi secara langsung di peta untuk membantu wilayah tertentu yang terkena banjir.
Lengkapnya, para pemenang hackathon di Startup Asia kali ini adalah: Siaga Banjir+ (memenangkan 1.000 dollar AS), NEAT.A (600 dollar AS) serta Horen (300 dollar AS).
Di hackathon tersebut juga terdapat tantangan spesifik, misalnya dari PayPal yang dimenangkan oleh Siaga Banjir+, NEAT.A dan Evone Studio; ada juga tantangan dari Intel yang dimenangkan PushAll dan Neat.A.
Juri umum untuk hackathon adalah VP business development Ideosource Andrias Ekoyuono, CTO Adskom Daniel Armanto dan CEO Weekend Inc. Richard Fang.
Secara kebetulan, baik Startup Arena maupun hackathon Startup Asia Jakarta 2014 dimenangkan oleh developer yang berasal dari Depok.
Ingin lebih mengetahui Bisnis Starup atau Starup Bisnis, atau apa saja tentang cara memulainya untuk pemula silakan simak artikelnya di BISNIS STARUP
"Ini menunjukkan bahwa Depok punya potensi yang besar di dunia TI, tidak kalah dengan kota-kota besar lainnya di Indonesia," ujar Firman Nugraha, salah satu inisiator DepokMobi, saat ditemui KompasTekno di Depok, Jumat (28/11/2014).
Ekosistem di Depok, ujarnya, memang mendukung lahirnya startup digital. "Ada banyak kampus dengan background bermacam-macam bukan hanya TI, ada developer, desainer dan lainnya sehingga bisa kolaborasi untuk menghadirkan produk aplikasi yang bagus," ujarnya.
DepokMobi, yang diinisiasi Firman bersama Putra Setia Utama, merupakan salah satu dari kegiatan berbasis komunitas yang membantu meningkatkan kemampuan IT warga Depok dan mahasiswa dari kampus-kampus di Depok.
Startup Arena merupakan kompetisi antar-startup digital se-Asia. Ada sembilan startup yang terpilih mengikuti kompetisi tersebut tahun ini, yaitu: Arcterus, Bareksa, BookMe, iGrow, LawsCanvas, Pembantu, PlayRoll, Triip, dan uHoo.
Pemenang kompetisi tersebut, seperti dikutip KompasTekno dari TechInAsia, Jumat (28/11/2014) adalah iGrow, sebuah startup yang berasal dari Depok. Mereka memenangkan hadiah 10.000 dollar AS dan memegang piala bergilir StartupAsia Champion.
Sedangkan pemenang favorit adalah startup asal Hong Kong bernama PlayRoll. Di posisi kedua adalah Arcterus dari Jepang dan tempat ketiga diambil uHoo, juga dari Hong Kong.
Sembilan finalis Startup Arena melakukan pitching di babak final di hadapan juri Willson Cuaca, managing partner East Ventures, Stefan Jung, partner di Monk’s Hill Ventures, Jayesh Parekh, managing partner di Jungle Ventures dan Khailee Ng, managing partner 500 Startups.
Penyerahan hadiah bagi pemenang kompetisi hackathon di Startup Asia jakarta 2014.
Pemenang kompetisi tersebut Siaga Banjir+, sebuah aplikasi versi baru dari aplikasi Siaga Banjir yang dikembangkan oleh tim yang sama yang berasal dari Depok.
Berbeda dengan aplikasi Siaga Banjir, Siaga Banjir+ merupakan aplikasi yang menampilkan peta banjir untuk wilayah Jakarta berdasarkan data crowdsourcing di media sosial. Aplikasi itu juga menyediakan donasi secara langsung di peta untuk membantu wilayah tertentu yang terkena banjir.
Lengkapnya, para pemenang hackathon di Startup Asia kali ini adalah: Siaga Banjir+ (memenangkan 1.000 dollar AS), NEAT.A (600 dollar AS) serta Horen (300 dollar AS).
Di hackathon tersebut juga terdapat tantangan spesifik, misalnya dari PayPal yang dimenangkan oleh Siaga Banjir+, NEAT.A dan Evone Studio; ada juga tantangan dari Intel yang dimenangkan PushAll dan Neat.A.
Juri umum untuk hackathon adalah VP business development Ideosource Andrias Ekoyuono, CTO Adskom Daniel Armanto dan CEO Weekend Inc. Richard Fang.
Secara kebetulan, baik Startup Arena maupun hackathon Startup Asia Jakarta 2014 dimenangkan oleh developer yang berasal dari Depok.
Ingin lebih mengetahui Bisnis Starup atau Starup Bisnis, atau apa saja tentang cara memulainya untuk pemula silakan simak artikelnya di BISNIS STARUP
"Ini menunjukkan bahwa Depok punya potensi yang besar di dunia TI, tidak kalah dengan kota-kota besar lainnya di Indonesia," ujar Firman Nugraha, salah satu inisiator DepokMobi, saat ditemui KompasTekno di Depok, Jumat (28/11/2014).
Ekosistem di Depok, ujarnya, memang mendukung lahirnya startup digital. "Ada banyak kampus dengan background bermacam-macam bukan hanya TI, ada developer, desainer dan lainnya sehingga bisa kolaborasi untuk menghadirkan produk aplikasi yang bagus," ujarnya.
DepokMobi, yang diinisiasi Firman bersama Putra Setia Utama, merupakan salah satu dari kegiatan berbasis komunitas yang membantu meningkatkan kemampuan IT warga Depok dan mahasiswa dari kampus-kampus di Depok.