Investasi Tiga Perusahaan Telko untuk Startup Indonesia

Tiga perusahaan telekomunikasi besar di Indonesia, PT Telkom, XL Axiata dan Indosat (di bawah Ooredoo) tak mau ketinggalan menaruh perhatian kepada industri startup lokal.

Telkom melalui anak usahanya yang bergerak di bidang venture capital, Telkom Metra, mengatakan bahwa untuk tahun 2015, perusahaan telah mengalokasikan dana yang cukup besar untuk inkubator.

"Di tahun depan, untuk inkubator, kami memiliki dana 10 juta dollar AS, kami juga baru mengalokasikan 100 juta dollar AS untuk venture capital," demikian ujar Teguh Wahyono, Presiden Direktur Telkom Metra di ajang Startup Asia, Rabu (26/11/2014) di Jakarta.

Sumber pendanaan tersebut dikatakan oleh Teguh berasal kebijakan yang dimiliki oleh Telkom yang mengalokasikan 1 persen dari net income perusahaan digunakan untuk inovasi. "Dari 1 persen itu, separuhnya untuk kegiatan inkubator dan akselerator," imbuh Teguh.

Untuk pendapatan bersih Telkom sendiri, Teguh menyebut tahun lalu Telkom mampu meraup Rp 15 triliun, sehingga dana alokasi untuk inovasi yang didapat Telkom Metra sebesar Rp 150 miliar.

Dijumpai di kesempatan yang sama, General Manager Digital Entertainment Digital Service, PT XL Axiata Tbk., Revie Sylviana mengatakan bahwa XL memiliki pendekatan yang berbeda karena belum memiliki perusahaan pendanaan.

"Untuk XL, kami memiliki strategi berbeda karena tidak memiliki venture capital, namun cara kami mendukung startup dan industri lokal adalah dengan membangun platform, itulah investasi kami," demikian ujar Revie.

Wujud dukungan XL adalah dengan mempromosikan aplikasi-aplikasi yang baru diluncurkan dan dikenal luas dan membantu menambah jumlah unduhan, sehingga aplikasi tersebut memiliki bisnis yang berkelanjutan.

"Selain aplikasi, kami juga punya (e-commerce) Elevenia, itu juga masih menjadi fokus kami tahun depan, mobile advertising juga tetap menjadi fokus terbesar kami," demikian imbuh Revie.

Induk perusahaan Xl, Axiata juga disebut Revie sedang menjajaki beberapa bisnis yang akan diinvestasi, atau bahkan kemungkinan joint venture dengan beberapa perusahaan.

Namun, Revie tidak bisa menjelaskan lebih detil perusahaan apa saja yang sedang dijajaki. "Tidak bisa disebutkan saat ini, karena masih ada NDA (non disclosure agreement)," katanya.

Sementara bagi Indosat, tahun depan perusahaan tidak akan berinvestasi lagi, karena tahap investasinya sudah dilakukan di tahun 2014 ini.

"Tahun depan tidak ada investasi baru, hanya fokus menumbuhkan bisnis dan mendapatkan revenue," kata Tauseef Riaz, Chief Digital Services Advisor Indosat.

Diakui Riaz, investasi yang telah digelontorkan Indosat untuk startup pada tahun 2014 adalah mencapai 20 juta dollar AS. Dana tersebut digunakan untuk membangun startup inkubator, venture capital fund, dan business unit.

 Ingin lebih mengetahui Bisnis Starup atau Starup Bisnis, atau apa saja tentang cara memulainya untuk pemula silakan simak artikelnya di BISNIS STARUP

"Tahun depan kami akan spend more money to spend revenue, targetnya 5 hingga 50 juta dollar AS, tergantung pasar," imbuhnya.

Indosat juga menargetkan jumlah inkubator yang dimiliki akan bertambah dua kali lipat tahun depan. "Tahun lalu inkubator kami sudah bertambah dua kali lipat, dan tahun depan targetnya dua kali lipat juga, kami punya skala pasar yang lebih besar," imbuh Riaz.

Riaz juga mengatakan bahwa core bisnis Indosat tahun depan tetap di bidang e-commerce, mobile advertising, dan mobile finance. "Kami juga sedang mencari rekanan untuk hal ini, dan rencananya lepas dari payung ndosat dengan melakukan joint venture," katanya.
Post a Comment (0)
Previous Post Next Post