Jakarta - Pakaian muslim buatan pengusaha kecil dan menengah di Bandung menarik perhatian pembeli di sejumlah negara. Sebuah startup lokal menjadi penghubung transaksi ekspor ke Rusia, Amerika Serikat, Australia, dan beberapa negara jiran.
"Dari Rusia pernah transaksi sekitar Rp 100 juta," kata Dayang Melati, pengelola Azzamtrade.com.
Toko pakaian online pemula di Bandung itu lolos tahap seleksi Startup World Cup Indonesia 2016. Pengumuman lolosnya situs tersebut disampaikan panitia di akhir acara Roadshow Startup World Cup Indonesia di Auditorium Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung, Bandung, Selasa, 26 Juli 2016.
Menurut Dayang, usaha yang dikelola tiga orang tersebut dirintis sejak Januari 2016. Mereka mencari pengusaha kecil dan menengah yang berjualan pakaian muslim dan wanita di Balubur Town Square, Jalan Tamansari, Bandung.
"Bukan sekadar penjual, tapi toko yang memproduksi pakaian atau aksesori," ucap Dayang.
Mereka sengaja menyasar kelompok usaha kecil-menengah, bukan merek-merek pakaian muslim terkenal di Bandung. Alasannya, jumlah UKM di Indonesia, menurut data, berjumlah sekitar 42 juta kelompok. Mereka yakin UKM pakaian muslim dan wanita pun melimpah. "Kami cari itu dengan tenaga terbatas, mengenalkan penjualan online untuk market global," ujarnya.
Dayang cs membuat perjanjian dengan pemasok lalu menampilkan berbagai produk pakaian muslim dan wanita, lelaki, serta aksesori di website tersebut. Selain menjadi perantara transaksi dengan minimal pesanan enam barang, mereka ikut berperan sebagai pemeriksa kualitas pesanan dan mengurus pengiriman pesanan.
Ingin lebih mengetahui Bisnis Starup atau Starup Bisnis, atau apa saja tentang cara memulainya untuk pemula silakan simak artikelnya di BISNIS STARUP
Enam bulan berjalan, ekspor pakaian muslim terjalin dengan pembeli di Rusia, Amerika Serikat, Australia, Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Pembeli dari Rusia, misalnya, pernah memborong pakaian muslim wanita dan kerudung senilai Rp 100 juta. "Dari Singapura memesan 500 T-shirt muslimah," tutur Dayang.
Mereka menerapkan pembayaran 50 persen oleh pemesan dan membayarkan 30 persen kepada pemasok pada transaksi awal. Keuntungan mereka dari komisi yang tertera jelas dalam surat perjanjian.
"Dari Rusia pernah transaksi sekitar Rp 100 juta," kata Dayang Melati, pengelola Azzamtrade.com.
Toko pakaian online pemula di Bandung itu lolos tahap seleksi Startup World Cup Indonesia 2016. Pengumuman lolosnya situs tersebut disampaikan panitia di akhir acara Roadshow Startup World Cup Indonesia di Auditorium Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung, Bandung, Selasa, 26 Juli 2016.
Menurut Dayang, usaha yang dikelola tiga orang tersebut dirintis sejak Januari 2016. Mereka mencari pengusaha kecil dan menengah yang berjualan pakaian muslim dan wanita di Balubur Town Square, Jalan Tamansari, Bandung.
"Bukan sekadar penjual, tapi toko yang memproduksi pakaian atau aksesori," ucap Dayang.
Mereka sengaja menyasar kelompok usaha kecil-menengah, bukan merek-merek pakaian muslim terkenal di Bandung. Alasannya, jumlah UKM di Indonesia, menurut data, berjumlah sekitar 42 juta kelompok. Mereka yakin UKM pakaian muslim dan wanita pun melimpah. "Kami cari itu dengan tenaga terbatas, mengenalkan penjualan online untuk market global," ujarnya.
Dayang cs membuat perjanjian dengan pemasok lalu menampilkan berbagai produk pakaian muslim dan wanita, lelaki, serta aksesori di website tersebut. Selain menjadi perantara transaksi dengan minimal pesanan enam barang, mereka ikut berperan sebagai pemeriksa kualitas pesanan dan mengurus pengiriman pesanan.
Ingin lebih mengetahui Bisnis Starup atau Starup Bisnis, atau apa saja tentang cara memulainya untuk pemula silakan simak artikelnya di BISNIS STARUP
Enam bulan berjalan, ekspor pakaian muslim terjalin dengan pembeli di Rusia, Amerika Serikat, Australia, Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Pembeli dari Rusia, misalnya, pernah memborong pakaian muslim wanita dan kerudung senilai Rp 100 juta. "Dari Singapura memesan 500 T-shirt muslimah," tutur Dayang.
Mereka menerapkan pembayaran 50 persen oleh pemesan dan membayarkan 30 persen kepada pemasok pada transaksi awal. Keuntungan mereka dari komisi yang tertera jelas dalam surat perjanjian.